Forum Silaturahmi Alumni Rohis SMA N 6 Purworejo

Sabtu, 23 Juni 2018

Buka bersama dan silaturahmi FOSAR 2018



Assalamualaikum teman teman....
Tahun 2018 Fosar berkumpul lagi nih.. Forum alumni yang terbentuk secara dadakan di tahun 2014 ini mencoba merutinkan lagi aksi berkumpul bersama. Bukan untuk ngegalau zaman SMA aja ya, tapi melihat adik adik kita dan share ilmu kemada semuanya.

Oiya tahun 2018 ini juga kita lounching logo terbaru Fosar seperti dibawah ini



Bagaimana menurutmu? Silahkan komentar dibawah ya, ini akan menjadi gerakan kita tiap tahunnya.
Kalian yang ingin melihat dokumentasi silahkan boleh kesini ya Galeri FOSAR

Kamis, 06 Juli 2017

Dipuji Orang

Ketika kita dipuji, katanya ada doanya… tolong tulisakan hadisnya dari Nabi saw… trim’s  

Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Dalam kajian seputar raqaiq (membangun kelembutan hati), kita selalu diajarkan bahwa tidak ada pujian yang berarti selain pujian Allah. dan tidak ada celaan yang berarti, selain celaan dari Allah. karena Dia-lah Dzat yang mengetahui kondisi hamba-Nya lahir bathin.
Allah Ta’ala berfirman,
فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى
“Jangan kalian memuji-muji diri kalian sendiri, karena Dia-lah yang paling tahu siapa yang bertaqwa.” (QS. an-Najm: 32)
Karena itulah, seorang mukmin akan lebih memperhatikan kondisi bathinnya dibandingkan penilaian orang lain. Manusia hanya bisa menilai lahiriyah, sementara kondisi bathin mereka buta.

Doa ketika Dipuji

Kami tidak mengetahui adanya doa khusus dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika kita mendengar pujian orang lain. Hanya saja ada riwayat dari sahabat yang membaca doa berikut ketika dia berdoa.
Dari Adi bin Arthah –rahimahullah – (seorang ulama Tabi’in) beliau bercerita,
كان الرجل من أصحاب النبي – صلى الله عليه وسلم – إذا زُكِّي، قال
“Dulu ada seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang apabila dia dipuji mengucapkan,
اللَّهُمَّ لا تُؤَاخِذْنِي بِمَا يَقُولُونَ، واغْفِر لِي مَا لَا يَعْلَمُونَ واجْعَلْنِي خَيْراً مِمَّا يَظُنُّونَ
“Ya Allah, jangan Engkau menghukumku disebabkan pujian yang dia ucapkan, ampunilah aku, atas kekurangan yang tidak mereka ketahui. Dan jadikan aku lebih baik dari pada penilaian yang mereka berikan untukku.”
Doa ini diriwayatkan Bukhari dalam Adabul Mufrad (no. 761) dan sanadnya dishahihkan al-Albani. Juga al-Baihaqi dalam Syua’abul Iman (4/228).
Doa ini menunjukkan bahwa sahabat adalah manusia yang jauh dari karakter bangga dengan pujian manusia. Bahkan mereka mengakui kekurangan yang mereka miliki, yang itu tidak diketahui orang yang memuji.
Dengan ini akan menghalangi kita dari potensi ujub.
Dengan ini pula kita akan lebih mudah mengakui kekurangan kita.
Allahu a’lam.


Sumber: https://konsultasisyariah.com/29694-doa-ketika-dipuji-orang.html

Selasa, 30 Mei 2017

Dakwah Menyinggung Perasaan?

Source: picswalls

Bagaimana cara berdakwah agar tidak menyinggung perasaan? Trim’s, itu saja.
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Tujuan besar Allah mengutus para nabi adalah sebagai basyir wa nadzir. Pemberi janji kabar gembira bagi yang melakukan ketaatan dan pemberi ancaman bagi yang
Allah berfirman,
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” (QS. Saba’: 28)
Mengingat tujuan dakwah di atas, kita bisa menyimpulkan fungsi dakwah ada 3:
[1] Mendukung dan mengajarkan yang benar
[2] Meluruskan yang salah
[3] Menghalangi terjadinya kebatilan
Dan tentu saja tidak semua manusia menerimanya. Bahkan kebanyakan manusia terkadang menolaknya. Karena aturan syariat, tidak harus selalu sejalan dengan keinginan manusia.
Allah berfirman mengingatkan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam,
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ
Jika kamu menuruti keinginan mayoritas penduduk bumi, mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. (QS. al-An’am: 116).
Karena itulah, terkadang dakwah yang disapaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menyinggung perasaan para musuh beliau. Bahkan banyak diantara mereka ada yang nantang dan melawan. Meskipun nurani sejatinya menerima kebenaran itu.
Allah berfirman,
قَدْ نَعْلَمُ إِنَّهُ لَيَحْزُنُكَ الَّذِي يَقُولُونَ فَإِنَّهُمْ لَا يُكَذِّبُونَكَ وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآَيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ
“Sesungguhnya Aku mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya tidak mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.” (QS. al-An’am: 33).
Bahkan diantara mereka, karena saking tersinggungnya, hingga mereka marah. Seperti yang dialami orang munafiq. Allah menceritakan,
وَإِذَا لَقُوكُمْ قَالُوا آَمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا عَضُّوا عَلَيْكُمُ الْأَنَامِلَ مِنَ الْغَيْظِ قُلْ مُوتُوا بِغَيْظِكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata “Kami beriman”, dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari antaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati. (QS. Ali Imran: 119).
Jadi dakwah memang harus menyinggung perasaan. Jika tidak, semua akan hambar, tidak ada rasa. Di situlah terjadi gejolak, dan di situlah akan ada respon. Antara menerima atau menolak.

Menyinggung Tidak Berarti Kasar

Menyinggung perasaan dan bersikap kasar, dua hal yang berbeda. Bersikap kasar dan keras, secara umum tidak dianjurkan dalam islam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُونُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَىْءٍ إِلاَّ شَانَهُ
Setiap kelembutan ketika berada pada semua urusan, pasti dia akan menjadi penghias. Dan jika dicabut kelembutan itu, pasti akan membuat semakin buruk. (HR. Muslim 6767).
Jaga baik-baik emosi, agar kita bisa menyampaikan dengan penuh kelembutan. Kalaupun itu akan menyinggung perasaannya, tidak jadi masalah. Karena memang dakwah harus sampai di perasaan. Jika tidak, dakwah tidak akan ada pengaruhnya.
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

Yuk kunjungi juga https://konsultasisyariah.com

Sabtu, 14 Mei 2016

Pendataan

 link pendataan

Pendataan adalah proses yang sangat penting dalam pembentukan ALUMNI.
Menghubungankan antara satu angkata dan beberapa angkatan dalu menjadikan itu menjadi suatu kekuatan dapat membuat peran alumni berjalan maksimal.

Yuk, isi form berikut buat biar bisa ketemu sama temen temen lainnya. :)
form pendataan

Peran Alumni


Peran Alumni secara singkat bisa di rinci sebagai berikut.
1. Pengetahuan (mentor)/diskusi strategi
2. Pendanaan
3. Keprofesian (pengalaman kerja/kuliah)

Dalam berbagai kesempatan, peranan alumni dalam memajukan kualitas suatu institusi pendidikan formal sering terlupakan. Padahal, alumni merupakan aset penting yang harus dirangkul dan dikembangkan sedini mungkin.

Satu hal yang perlu disadari dan menjadi sebuah keniscayaan, semua siswa yang sukses menjalani masa pendidikan di sekolah pada akhirnya akan menjadi alumni. Artinya, salah satu indikator keberhasilan proses pendidikan dapat dilihat dari keberhasilan alumni dalam menjalankan peran mereka di jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun berbagai bidang pekerjaan yang mereka jalani secara profesional sesuai minat dan kemampuan.

Tulisan ini akan mencoba untuk melihat berbagai alasan penting terkait peranan alumni terhadap sekolahnya, dan bagaimana hal-hal tersebut dapat diaktualisasikan secara nyata dengan baik.

Pertama, dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan dan pengembangan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang produktif di sekolah, alumni dapat berperan sebagai katalis dengan memberikan berbagai masukan kritis dan membangun kepada almamater mereka. Dalam hal ini, alumni memiliki posisi tawar yang unik dan strategis karena meskipun mereka tidak lagi merupakan bagian aktif dalam proses pendidikan di sekolah, namun pengalaman mereka selama menjadi siswa dan ikatan batin serta rasa memiliki mereka yang kuat terhadap almamater dapat menghasilkan dan menawarkan berbagai konsep, ide, pemikiran, masukan dan kritik membangun yang hanya bisa diberikan oleh orang-orang yang berada di posisi mereka. Melalui berbagai media komunikasi yang dapat menjembatani sekolah dan alumni, proses pendidikan di sekolah diharapkan dapat berkembang dalam koridor yang lebih progresif dan terarah.

Kedua, selanjutnya sesuai peran alaminya, alumni yang berprestasi dan memiliki kompetensi yang mumpuni dapat memainkan fungsi penting dalam membangun opini publik untuk menarik minat calon siswa baru. Alumni, disadari atau tidak, merupakan salah satu acuan utama yang mendasari keputusan para orang tua dan calon siswa dalam menentukan pilihan sekolah. Logikanya, jika alumni dari suatu insitusi pendidikan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam memasuki jenjang pendidikan tinggi favorit dan dapat menunjukkan prestasi dan kontribusi mereka secara riil di masyarakat, kualitas dan kuantitas calon siswa/i yang berminat untuk mendaftar akan meningkat. Mata rantai ini, dengan didukung oleh sistem pendidikan internal sekolah yang baik, akan menghasilkan kesinambungan kualitas sumber daya siswa/i dan alumni yang berkualitas, memiliki daya juang tinggi dan semangat berkompetisi secara sehat.

Ketiga, Alumni sebagai produk utama dari pabrik pendidikan bertajuk sekolah juga diharapkan mampu mengembangkan jaringan dan membangun pencitraan insitusi di luar. Pengembangan jaringan oleh alumni merupakan potensi strategis untuk membuka berbagai peluang dan meningkatkan daya saing suatu almamater pendidikan karena manfaatnya yang akan berdampak secara langsung pada siswa/i dan sesama alumni. Penciptaan peluang usaha, kerja dan magang, kesempatan beasiswa, serta sirkulasi berbagai macam informasi penting seputar dunia pendidikan dan kerja merupakan beberapa contoh riil yang dapat dikontribusikan oleh alumni melalui jaringan yang dimiliki. Dalam hal ini, salah satu wadah yang perlu ditumbuhkembangkan peran dan fungsinya serta didukung keberadaannya oleh pihak sekolah adalah ikatan alumni. Melalui pengorganisasian alumni secara profesional, berbagai macam peluang dan kesempatan akan dapat terkomunikasikan dengan baik.
Keempat, secara internal sekolah, keberadaan alumni di berbagai bidang usaha, lapangan pekerjaan dan institusi pendidikan dapat memberikan gambaran dan inspirasi kepada para siswa/i, sehingga pada gilirannya dapat memotivasi mereka dalam menentukan prioritas dan cita-cita ke depan. Salah satu contoh kegiatan yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan acara semacam “Studium Generale” seperti yang dilakukan oleh alumni SMA Taruna Nusantara, Magelang. Dalam kegiatan ini, para alumni, di bawah koordinasi angkatan yang baru lulus, kembali ke sekolah secara rutin setiap tahunnya untuk mengadakan presentasi, tatap muka, diskusi dan membuka stand konsultasi yang akan menjelaskan mengenai berbagai pilihan jurusan dan beberapa alternatif perguruan tinggi negeri dan swasta favorit kepada para siswa, dengan sasaran utama siswa/i kelas XII yang akan lulus. Para alumni yang telah bekerja juga diberikan kesempatan untuk dapat menjelaskan mengenai lingkup kerja mereka beserta tantangan yang dihadapi agar dapat memberikan gambaran mengenai dinamika dunia kerja.

Alumni mungkin hanya merupakan salah satu elemen dari sekian banyak faktor-faktor penting yang berperan dalam meningkatkan kualitas dan kinerja suatu insitusi pendidikan. Namun, melihat potensi strategis dan luar biasa yang bisa digali dari keberadaan alumni, sudah saatnya pihak sekolah mulai merangkul kembali alumninya menyiapkan para siswa dengan persiapan yang matang untuk dapat menjadi alumni yang memiliki dedikasi dan semangat yang tinggi untuk membesarkan almamaternya.

Kerjasama dan sinergi yang harmonis antara alumni dengan sekolah, siswa, dan orang tua siswa akan memiliki dampak yang besar bagi pengembangan sekolah secara berkesinambungan di masa mendatang.

Ditulis oleh : Hanif A. Widyanto, konsultan ekonomi